Diskusi Telegram
Hartanto
/ml gmfi
Rama
/ml dmas
Rama
/ma252 dmas
Arfriansya Deyan Bek...
/ML MNCN
Edie Tan
GIAA mantap y...Chartnya gimana suhu?
Jo
uda tinggi
Jo
/ml giaa
Mas Arii
/ml wege
Denny
/ml BSDE
Edie Tan
Tembus 550 lebih mantap lagi suhu?
Sinta Suraya
/ml eraa
Denny
/ml Dmas
Sinta Suraya
/ml bdmn
Mas Arii
/ml essa
Kontan News
Viral video banjir di Mina, ini situasi yang sebenarnya
http://internasional.kontan.co.id/news/viral-video-banjir-di-mina-ini-situasi-yang-sebenarnya
http://internasional.kontan.co.id/news/viral-video-banjir-di-mina-ini-situasi-yang-sebenarnya
Jonni Silitonga
Bagi member yg mau buka atau migrasi ke mirae boleh kontak om Sunandar owner channel indo stock traders atau hubungi semua admin malongers
CDR
/ml wton
Kontan News
CDR
/ml wskt
Kontan News
Yanti
/rrgq bdmn
Yanti
/ml bdmn
Mas Arii
/ml dkft
DIEN AJENG
/ml ptsn
Kang Dani
Bagusnya masuk giaa kemarin
Jonni Silitonga
/ml asii
henyhubby
/ml giaa
Vin
/ml hmsp
Vin
/ml akra
Vin
/ml
Yuni S
/ml isat
Yuni S
/ml tpia
Mas Arii
/ml cleo
Jonni Silitonga
/ml cleo
Andhika
/ml bnli
damendra
/ml eraa
Bambang Setiawan
/ml lpkr
Bambang Setiawan
/ml inkp
Bambang Setiawan
/ml tkim
Bambang Setiawan
/ml issp
BARRY PRIMA
/ml apln
Kang Dani
/ml elsa mayori
Andhika
/ml bksl
Andhika
/ml best
Kang Dani
/ml film
Andhika
/ml ptba
Irvαπ¤ $αLim
/ml wiim
Yuni S
/ml isat
Yuni S
/vit isat
Dio Sandi
/ma252 btps
Kang Dani
/ml medc
Dio Sandi
/rrgq btps
Nadila
/ml kpal
Adila Syamlan
/rrgq
Nadila
/rrgq kpal
Garpeet Bee
/ml soci
Nadila
/ml ptsn
Vebury
/ml giaa
Nadila
/rrgq ptsn
Lusia Rita Undani
/ml eraa
Rantau Simatupang
/ml hmsp
Ardiyan W
/ml apln
Rantau Simatupang
nubuat analisis tergenapi ?
Kontan News
Nicko Aditya
/pechart powr
Kontan News
Yahya Mustofa
/ml wika
Kontan News
Jonni Silitonga
Fluktuasi harga hingga UU Minerba akan menekan emiten batubara di semester II
KONTAN.CO.ID - Harga batubara yang merangkak turun pada semester pertama turut menekan kinerja emiten sektor ini. Harga batubara turun hingga 27% sejak awal tahun hingga Senin (12/8).
Memasuki semester II 2019, beberapa analis memprediksi kinerja emiten batubara masih berada di bawah bayang-bayang penurunan harga komoditas energi ini. Kepala Riset Narada Asset Manajemen Kiswoyo Adi Joe mengatakan, salah satu penyebab turunnya kinerja emiten batubara adalah sistem kontrak harga batubara yang digunakan oleh masing-masing emiten.
Ditambah, saat ini harga batubara dunia sangat bergantung pada China. Menurut dia, naik turunnya harga batubara sangat bergantung pada konsumsi energi China. “Jika China sedang butuh batubara banyak, maka harga akan naik jika tidak maka harga akan turun karena konsumsi batu bara terbesar adalah China,” lanjutnya.
Celakanya, lanjut Kiswoyo, saat ini China juga berperan sebagai produsen batubara. Jika harga rendah maka China akan mengurangi produksinya sehingga harga batubara akan naik, begitu juga sebaliknya.
Senada dengan Kiswoyo, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai kinerja emiten batubara masih akan bergantung pada harga batubara. “Sewajarnya kinerja emiten juga masih akan turun,” kata William saat dihubungi Kontan.co.id
Selain harga, ada satu hal penting lainnya yang akan berefek ke kinerja emiten batubara, yakni Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba). Kiswoyo menilai, UU Minerba saat ini belum memberi kepastian hukum kepada pelaku usaha.
Ia memberi contoh kasus tambang milik PT Tanito Harum. Setelah izin operasionalnya dicabut, lahan tambang Tanito pun dikembalikan kepada Negara. “Tanito sudah habis kontraknya, lalu diperpanjang, lalu dibatalkan pemerintah. Sekarang tambangnya jadi terlantar,” ujarnya.
Kiswoyo bilang dalam UU Minerba disebutkan bahwa jika kontrak perusahaan tambang telah habis, maka lahannya akan dikembalikan ke Negara untuk ditawarkan ke BUMN. Jika BUMN menolak, maka lahan tersebut akan dibuka kembali dengan syarat yang boleh beroperasi hanya seluas 15.000 hektare.
Faktor ketidakpastian hukum inilah yang membuat saham emiten batubara cenderung terkoreksi.
*
KONTAN.CO.ID - Harga batubara yang merangkak turun pada semester pertama turut menekan kinerja emiten sektor ini. Harga batubara turun hingga 27% sejak awal tahun hingga Senin (12/8).
Memasuki semester II 2019, beberapa analis memprediksi kinerja emiten batubara masih berada di bawah bayang-bayang penurunan harga komoditas energi ini. Kepala Riset Narada Asset Manajemen Kiswoyo Adi Joe mengatakan, salah satu penyebab turunnya kinerja emiten batubara adalah sistem kontrak harga batubara yang digunakan oleh masing-masing emiten.
Ditambah, saat ini harga batubara dunia sangat bergantung pada China. Menurut dia, naik turunnya harga batubara sangat bergantung pada konsumsi energi China. “Jika China sedang butuh batubara banyak, maka harga akan naik jika tidak maka harga akan turun karena konsumsi batu bara terbesar adalah China,” lanjutnya.
Celakanya, lanjut Kiswoyo, saat ini China juga berperan sebagai produsen batubara. Jika harga rendah maka China akan mengurangi produksinya sehingga harga batubara akan naik, begitu juga sebaliknya.
Senada dengan Kiswoyo, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai kinerja emiten batubara masih akan bergantung pada harga batubara. “Sewajarnya kinerja emiten juga masih akan turun,” kata William saat dihubungi Kontan.co.id
Selain harga, ada satu hal penting lainnya yang akan berefek ke kinerja emiten batubara, yakni Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba). Kiswoyo menilai, UU Minerba saat ini belum memberi kepastian hukum kepada pelaku usaha.
Ia memberi contoh kasus tambang milik PT Tanito Harum. Setelah izin operasionalnya dicabut, lahan tambang Tanito pun dikembalikan kepada Negara. “Tanito sudah habis kontraknya, lalu diperpanjang, lalu dibatalkan pemerintah. Sekarang tambangnya jadi terlantar,” ujarnya.
Kiswoyo bilang dalam UU Minerba disebutkan bahwa jika kontrak perusahaan tambang telah habis, maka lahannya akan dikembalikan ke Negara untuk ditawarkan ke BUMN. Jika BUMN menolak, maka lahan tersebut akan dibuka kembali dengan syarat yang boleh beroperasi hanya seluas 15.000 hektare.
Faktor ketidakpastian hukum inilah yang membuat saham emiten batubara cenderung terkoreksi.
*
Jojoe Trader
/rrgq wskt
J Mario
/ml gmfi
Nicko Aditya
/ml powr
J Mario
/ml essa
Febri Susanto
/ml antm
Nicko Aditya
/pechart bbni
Handi Erawan
/ml bbni
Adi SA
/ml cars